• KOMUNITAS PAGUYUBAN KARAWITAN MAHASISWA WACANA BUDAYA

    KOMUNITAS PAGUYUBAN KARAWITAN MAHASISWA

    WACANA BUDAYA

    A. Gamelan

    Istilah gamelan merujuk pada instrumennya / alatnya, yang mana merupakan satu kesatuan utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama. Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa gamel yang berarti memukul / menabuh, diikuti akhiran an yang menjadikannya kata benda.

    Ketertarikan saya berawal dari saat pulang kuliah, saya melewati tempat dimana alat – alat gamelan tersebut dibunyikan. Rasa kagum akan keindahan suara gamelan dan perasaan salut saya setelah saya melihat banyak anak – anak muda yang ternyata mahir memainkan alat gamelan itu yang mendorong saya untuk masuk didalam komunitas ini.

    B. Tentang Paguyuban Karawitan Mahasiswa Wacana Budaya

    Kesenian dan kebudayaan merupakan suatu karya yang unik, asli, dan memiliki nilai sejarah yang tinggi yang patutnya kita sebagai generasi muda untuk bisa melestarikan dan menjaga warisan kesenian dan kebudayaan tersebut. Sebagai wujud rasa bangga akan kebudayaan yang dimiliki serta untuk melestarikan kesenian maka didirikanlah paguyuban karawitan mahasiswa Wacana Budaya pada tanggal 2 Juni 2002 yang berlokasi di Universitas Kristen Satya Wacana, yang lebih tepatnya berada di belakang gedung C dan disamping gedung CXY. Sebuah bangunan kecil disanalah komunitas ini berada. Dibawah pohon yang rindang serta ditengah suasana yang tenang, membuat suasana latihan menjadi menyenangkan. Disana kita berlatih belajar memainkan alat musik gamelan dan berlatih memainkan lagu – lagu jawa. Disana kita bisa memainkan kurang lebih 18 macam alat gamelan diantaranya gambang, rebab, gong dan kendang.

    Didalam komunitas paguyuban karawitan Wacana Budaya kegiatan latihan diadakan setiap hari yaitu dari hari Senin sampai Minggu pada pukul 16.00 – 18.00 WIB. Untuk pemula biasanya kita diberitahu tentang nama alat gamelan, setelah kita mengetahui nama alat gamelan tersebut kita akan diajari bagaimana cara memukulnya, setelah itu barulah kita bisa mempraktekkannya.

    Didalam komunitas paguyuban karawitan mahasiswa Wacana Budaya ini dilatih oleh seorang yang benar – benar handal dalam kesenian jawa yaitu Mbah Guno. Mbah Guno sendirilah yang secara langsung melatih dan membimbing kita untuk dapat dan bisa memainkan alat – alat musik gamelan dengan baik dan benar. Mbah Guno tidak bekerja sendiri, beliau dibantu anaknya yaitu Pak Minarno yang biasa dipanggil Pak De oleh anak – anak latihan yang bertugas sebagai perawat gamelan. Saat saya berbincang – bincang dengan Pak Minarno tentang hal mistik pada gamelan, Pak Minarno mengiyakan. Pak Minarno mengatakan ”Memang dahulu berdasarkan kabar dari orang – orang sekitar tempat ini mereka sering mendengar alat gamelan ini berbunyi bergantian pada tengah malam, bahkan pernah juga alat – alat musik ini berbunyi bersama – sama”. Memang sangat ngeri jika mendengar hal – hal mistik tersebut, namun sekarang kita tidak perlu takut, karena sekarang hal –hal mistik tersebut sudah tidak terjadi lagi setelah diadakannya ritual – ritual tertentu.

    C. Kepemimpinan dan Keanggotaan

    Didalam suatu komunitas pastilah ada pemimpin dan anggota. Sebagai pemimpin yaitu Mbah Guno. Selain sebagai pemimpin komunitas paguyuban mahasiswa Wacana Budaya ini Mbah Guno juga secara langsung membimbing dan melatih anak – anak latihan bermain alat musik gamelan. Sebagai wakil pimpinan yaitu Pak Minarno yang tidak lain adalah anaknya Mbah Guno. Pak Minarno ini berprofesi sebagai dalang, didalam komunitas paguyuban karawitan mahasiswa Wacana Budaya Pak Minarno sebagai orang yang dipercaya untuk merawat gamelan.

    Nah itu tadi tentang kepemimpinan, sekarang kita beralih pada keanggotaan yang tidak lain ialah anggota latihan. Anggota latihan komunitas paguyuban mahasiswa Wacana Budaya ini pastinya terdiri dari mahasiswa – mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana yang berasal dari berbagai fakultas. Untuk saat ini tercatat ada 4 kelompok latihan, yang tiap kelompok terdiri dari 13 orang mahasiswa. Meskipun paguyuban karawitan mahasiswa namun ternyata tidak menutup kemungkinan jika anggota latihan berasal diluar mahasiswa. Adapun angota – anggota latihan selain mahasiswa ialah kelompok latihan bapak – bapak gereja GKJ Salatiga serta anak – anak kecil/ SD yang ingin belajar memainkan gamelan. Belajar memainkan gamelan itu tidak sulit dan pastinya tidak mudah. Seseorang bisa memainkan gamelan tergantung dari bakat dan keinginannya untuk mau dan terus belajar.

    D. Keunikan

    Saat saya bergabung dengan komunitas paguyuban mahasiswa Wacana Budaya ini, saya menemukan beberapa keunikan. Keunikan dalam model latihan. Model latihan yang diajarkan di komunitas paguyuban karawitan mahasiswa ini ialah dimana anggota latihan harus mengetahui letak not dari alat yang dimainkannya. Nah, nanti Mbah Guno sebagai pengajar menuliskan susunan not – not dari sebuah lagu jawa pada sebuah white board. Penulisan not – not tersebut juga sangat unik yakni dengan penulisan per 4 not dengan warna berbeda, hal tersebut dimaksudkan agar dalam membaca not sambil memainkan alat gamelan tidak ada yang terlewati. Mungkin model pengajaran seperti itu pertama kali di temukan di Indonesia.

    Hal unik lain yang saya dapati saat bergabung dengan komunitas ini ialah pada saat datang dan pergi para anggota latihan (mahasiswa dan anak-anak) mencium tangan Mbah Guno dan Pak Minarno, hal itu dimaksudkan sebagai rasa hormat mereka kepada orang yang lebih tua. Mungkin saat ini kita dapati jarang ada anak – anak muda yang berperilaku seperti demikian kepada orang yang lebih tua, kepada gurunya, terlebih kepada orangtuanya. Selain itu, hal unik lainnya ialah saya dapati saat selesai latihan. Disana tersedia wedang teh yang diminum saat selesai latihan. Mengapa wedang teh? Bukan air putih atau es sirup? Ternyata wedang teh memiliki filosofi bahwa wedang teh baik untuk kesehatan dan dapat mengembalikan kondisi tubuh seperti semula.

    E. Kegiatan Pentas

    Komunitas paguyuban mahasiswa Wacana Budaya ini telah membanggakan serta mendapat nilai positif dari warga Salatiga. Beberapa kegiatan pentas yang dilaksanakan oleh komunitas paguyuban mahasiswa Wacana Budaya ini ialah :

    · Pernah diundang untuk bermain di TMII sebagai duta seni dari Salatiga

    · Pentas rutin wisuda mahasiswa UKSW

    · Permintaan pentas pada acara hajatan

    · Permintaan pentas pada acara seminar

    · Permintaan pentas mengiringi dalang

    F. Hubungan didalam komunitas

    Saya berkesempatan 2 kali mengunjungi komunitas paguyuban karawitan mahasiswa Wacana Budaya ini. Tapi meskipun hanya singkat saya bisa merasakan bagaimana suasana di dalam komunitas tersebut. Hubungan pengajar dengan anggota serta anggota dengan anggota terjalin sangat dekat dan akrab. Suasana latihan menyenangkan karena disana kita benar-benar dibimbing, anggota latihan yang lain juga tidak segan untuk membantu. Bisa saya katakan kalau di dalam komunitas tersebut terjalin hubungan kekeluargaan antara Mbah, Pak De dan ponakan.

    G. Manfaat

    Setiap komunitas hadir pasti ingin memberikan dampak positif bagi anggota yang mengikuti komunitas tersebut. Namun tak jarang kita juga menemukan komunitas yang kurang baik, dan hal tersebut pastinya juga kurang memberikan manfaat atau bahkan memberikan dampak negatif bagi anggota komunitas tersebut.

    Saya juga berharap komunitas paguyuban karawitan mahasiswa Wacana Budaya ini memiliki manfaat bagi anggotanya. Beberapa manfaat yang dapat saya rasakan ialah:

    · Tentu saja kita akan lebih mencintai kesenian bangsa terutama kesenian gamelan

    · Menumbuhkan jiwa seni kita

    · Membentuk kepribadian yang santun dan santun

    · Mempertajam daya ingat

    H. Pandangan saya terhadap komunitas ini

    Menurut saya komunitas ini merupakan komunitas yang baik dan positif. Komunitas ini dapat dijadikan teladan dan dorongan agar kita mau mencintai, melestarikan dan menjaga warisan budaya bangsa. Tentu tidak mudah memainkan alat musik gamelan, namun telah dikemukakan tadi diatas, tidak ada yang tidak mungkin, kita bisa memainkannya jika kita mempunyai keinginan yang kuat serta mau dan terus belajar. Prinsip memiliki keinginan yang kuat serta mau dan terus belajar saya dapatkan dari komunitas tersebut yang mana prinsip tersebut tidak hanya dipakai pada saat kita belajar memainkan alat musik gamelan namun prinsip tersebut juga bisa kita pakai didalam setiap hal dalam kehidupan kita, agar setiap hal yang kita inginkan yang ingin kita capai dapat kita dapatkan.

    Suatu pengalaman berharga, saya bisa bergabung dengan komunitas paguyuban karawitan mahasiswa Wacana Budaya ini karena disana saya bisa berkenalan dengan orang baru, sedikit memiliki pegalaman belajar memainkan alat musik ,belajar mencintai budaya kita. Kalau bukan kita yang melestarikan budaya kita sendiri siapa lagi???

    FOTO KEGIATAN KOMUNITAS PAGUYUBAN KARAWITAN

    MAHASISWA WACANA BUDAYA

    Mbah Guno

    Pak Minarno

    Latihan Karawitan

    Contoh Penulisan Not






0 komentar:

Posting Komentar